Minggu, 15 April 2018

Proses Proklamasi Kemerdekaan

A.Proses Terjadinya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
          Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom di jatuhkan di atas kota Hiroshima jepang oleh Amerika serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara jepang di seluruh dunia.Sehari kemudian Badan penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),atau “Dokuritsu Junbi Cosakai”,berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)atau di sebut juga “Dokuritsu junbi Inkai” dalam bahasa jepang.Untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.Pada Tanggal 9 agustus 1945,Bom atom kedua di jatuhkan diatas Nagasaki sehingga menyebabkan jepang menyerah kepada Amerika serikat dan sekutunya.Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasika Kemerdekaanya.
            Soekarno Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke dalat.250 Km disebelah timur laut Saigon,Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.Mereka dikabarkan bahwa pasukan jepang sedang diambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.Sementara itu Indonesia,pada tanggal 10 Agustus 1945,sutan syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa jepang telah menyerah kepada sekutu,Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI,dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah jepang.
            Pada tanggal 12 Agustus 1945,jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat,Vietnam,mengatakan kepada soekarno hatta dan Radjiman bahwa pemerintah jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan Proklamasi Kemerdekaan dapat dilaksanakan beberapa hari tergantung cara kerja PPKI.Meskipun demikian jepang menginginkan kemerdekaa Indonesia pada tanggal 24 agustus 1945.
            Dua hari kemudian saat soekarno,Hatta,dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat.Sutan syahrir mendesak agar soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat jepang,karena jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis,antara yang inti dan pro jepang.Hatta menceritakan kepada syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.Soekarno belum yakin bahwa jepang telah menyerah,dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar,dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.Soekarno mengingatkan kepada Hatta bahwa syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI).Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan ‘Hadiah’ dari jepang(sic).
Pada tanggal 14 Agustus 1945 jepang menyerah kepada sekutu.Tentara dan angkatan laut jepang masih berkuasa di Indonesia karena jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan sekutu.Sutan syahrir,Wikana,Darwis dan Chaerul Saleh mendengar kabar ia melalui radio BBC.Setelah mendengar desas-desus jepang bakal bertekuk lutut,golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Namun golongan tua tidak inin terburu-buru.Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.Kosultasi pun dilakukan dalam betuk rapat PPKI.Golongan muda tidak menyetujui rapa itu,mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh jepang.Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri,bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei)untuk memperoleh informasi dikantornya di koningsplein (Medan Merdeka).Tapi kantor tersebut kosong.
            Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu,Laksamana Muda Maeda,di jalan Medan Merdeka Utara(Rumah Maeda di jl.Imam bonjol 1).Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan Selamat atas keberhasilan mereka di Dalat.Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.Sepulang dari Maeda Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan PPKI pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor jl.pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan proklamasi kemerdekaan.Sehari kemudian,gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan.Rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul.Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
            Para pemuda pejuang,termasuk Chaerul saleh,Sukarni dan Wikana terbakar gelora kepahlawanannya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran.Pada dini hari 16 Agustus 1945,merekan bersama Shodanco Singgih,salah seorang anggota PETA,dan pemuda lain,mereka membawa soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan),dan Hatta ke Rengasdengklok,yang kemudian terkenal dengan peristiwa Rengasdengklok.Tujuannya agar Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.Disini mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap melawan Jepang,apapun resikonya.Di Jakarta Golongan muda,Wikana,dan golongan tua yaitu Mr.Ahmad Soebardjo melakukan perundingan.Mr.Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan di Jakarta,maka di utuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok.Mereka menjemput Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta kembali ke Jakarta.Mr.Ahmad Soebardji berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasika kemerdekaan.Setelah tiba di Jakarta,mereka pulang ke rumah masing-masing.Mengingat bahwa hotel Des Indes(sekarang kompleks pertokoan di harmoni)tidak dapat di gunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam,maka tawaran Laksana muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi)sebagai tempat rapat PPKI di terima oleh para tokoh Indonesia.
Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksana Muda Maeda
            Malam harinya,soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.Mayor Jendral Moichiro Yamamoto,kepala Staf tentara ke XVI (Angkatan darat) yang menjadi kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Soekarno Hatta yang di antar oleh Tadashi Maeda dan memerintahkan agar mayor jendral Otoshi Nishimura,kepala departemen urusan umum pemerintahan militer Jepang,untuk menerima kedatangan rombongan tersebut.Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah di terima perintah dari Tokyo bahwa jepang harus mejaga status quo,tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah di janjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat,Vietnam.Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido,ingkar janji agar di kasihani oleh sekutu.Akhirnya Soekarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI,mungkin dengan cara pura-pura tidak tau.Melihat perdebatan yang panas itu Maeda diam-diam meninggalkan ruangan karena di peringatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokyo dan dia mematuhi sebagai perwira penghubung Angkatan laut (kaigun)di daerah angkatan darat(Rikugun) dia tidak punya wewnang memutuskan.
            Setelah dari rumah Nishimura,Soekarno-Hatta menuju rumah laksamana Muda Maeda di iringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks proklamasi.Setelah menyapa soekarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura,Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya.Penysunan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno,M.Hatta,Ahmad Soebardjo dan di saksikan oleh Soekarni,B.M.Diah,Sudiro (Mbah) dan sayuti Melik.Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat Shigetada Nishijima seolah-olah ia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan meyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan Administratif.Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti “Transfer of Power”.Bung Hatta,Sobardjo,B.M Diah,sukarni,Sudiro dan Sayuti melik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih di dengungkan.
Setelah konsep selesai di sepakati,Sayuti menyalin dan mengetik naskah tersebut dengan menggunakan mesin ketik yang di ambil dari kantor perwakilan AL jeman,milik mayor (laut) Dr.Hermanan Kendeler.Pada awalnya pembacaan proklamasi akan di lakukan di lapangan Ikada,namun berhubung alas an keamanan di pindahkan ke kediaman soekarno,Jalam Pengangsaan Timur 56.
Detik-detik pembacaan proklamasi Naskah Proklamasi
            Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02:00-04:00 dini hari.Teks proklamasi di tulis di ruang makan di Laksamana Tadashi Maeda.Para penyusun teks proklamasi itu dalah ir.Soekarno,Drs.Moh.Hatta dan Mr.Ahmad Soebardjo.Konsep teks proklamasi di tulis oleh Ir.Soekarno sendiri.Di ruang depan,hadir B.m. Diah,Sayuti melik,Sukarni dan Sudiro.Soekarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta atas nama bangsa Indonesia.Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia itu di ketik oleh Sayuti Melik,pagi harinya 17 Agustus 1945,di kediaman soekarno,Jl Pengangsaan timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo,Wilopo,Gafar pringgodigdo,Tabrani dan Trimurti.Acara di mulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan di sambung pidati singkat tanpa teks.Kemudian bendera merah-putih yang telah di jahit oleh Ibu Fatmawati,di Kibarkan,di susul dengan sambuta Soewirjo,wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi,pimpinan barisan pelopor.
            Pada awalnya Trimurti di minta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alas an pergerakan bendera sebaiknya di lakukan oleh seorang prajutit.Oleh sebab itu di tunjuklah latief Hendraningrat,seorang prajurit PETA,di bantu oleh Soehod untuk tugas tersebut.Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah-Putih(Sang saka Bendera Merah Putih)yang di jahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya.Setelah bendera berkibar,hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.Setelah upacara selesai berlangsung,kurang lebig 100 anggota Barisan pelopor yang di pimpin oleh S.Brata  dating terburu-buru karena mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pengangsaan.Mereka menuntut soekarno mengulang pembacaan proklamasi,namun di tolak.Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.
            Pada tanggal 18 Agustus 1945,Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan,menegaskan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD)sebagai dasar Negara Republik Indonesia,yang selanjutnya di kenal dengan UUD 45.Dengan demikian terbentuklah pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang di lakuka sepenuhnya Oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan di bentuk kemudian.Setelah itu Soekarno dan Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan Wakil presiden Republik Indonesia Yang pertama.Kemudian di bentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)Sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat di laksanakan.Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada tanggal 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi yaitu:Sumatera,Kalimantan (tidak termasuk wilayah sabah,Sarawak,dan Brunei),Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa Timur,Sulawesi,Maluku (Termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.
PERANG KEMERDEKAAN
            Dari 1945 hingga 1949,persatuan Australia yabg bersimpati dengan usaha kemerdekaan,melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistic maupun suplai yang di perlukan untuk membentuk kembali kekuasaan colonial.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa di hadapi perlawanan yang kuat,setelah kembali ke Jawa,pasukan Belanda segera merebut kembali Ibu kota colonial Batavia,akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai Ibu kota mereka.Pada tanggal 27 desember 1949.Setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi,Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah federal Indonesia.Pada tahun 1950,Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.
Demokrasi Parlementer
            Tidak lama setelah itu,Indonesia mengadopsi Undang-Undang baru yang terdiri dari system parlemen di mana dewan eksekutifnya di pilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR.MPR terbagi kepada partai-parrtai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955,sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah di capai.
            Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit.Soekarno lebih memilih Negara sekuler berdasarkan pancasila sementara beberapa kelompok muslim lebih menginginkan Negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada Hukum Islam.Demokrasi Parlementer adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislative lebih tinggi dari pada badan eksekutif.Kepala pemerintahan di pimpin oleh seorang perdana Menteri.Perdana menteri dan mentri-mentri dalam cabinet di angkat dan di berhentikan oleh parlemen.Dalam demokrasi Parlementer Presiden menjabat sebagi kepala Negara.
Demokrasi Terpimpin
            Pemberontakan yang gagal di Sumatera,Sulawesi,Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang di mulai sejak 198,di tambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru,melemah system parlemen pancasila.Akibatnya pada tahun 1959 ketika presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara,yang memberikan kekuatan presidensil yang besar,dia tidak menemui banyak hambatan.
Dari 1959 hingga 1965,presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label “Demokrasi Terpimpin”.Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok,kebijakan yang di dukung para pemimpin penting Negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun blok Uni Soviet.Para pemimpin tersebut berkumpul di Bandung,Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk mendirikan fondasi  yang kelak menjadi Gerakan Non-blok.
            Pada akhir 1950 an dan awal 1960-an,Soekarno bergerak lebih dekat kepada Negara-negara komunis Asia dan kepada partai Komunis Indonesia (PKI) di dalam negeri.Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan China,dukungan massanya tak pernah menunjukka penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di Negara-negara lainnya.
Nasib Irian Barat
            Pada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap belahan barat pulau Nugini (Papua),dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan sendiri dan pendeklarasia kemerdekaan pada 1 Desember 1961.
Negosiaisi dengan Belanda mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal,dan pasukan penerjung paying Indonesia mendarat di Irian Barat pada tanggal 18 Desember sebelum kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Indonesia dengan Belanda pada 1961-1962.Pada 1962 Amerika serikat menekan Belanda agar setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan perjanjian New York pada Agustus 1962.Dan Indonesia mengambil alih kekuasaan Irian Jaya pada 1 Mei 1963.
Gerakan 30 September
            Hingga 1965,PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang di bentuk soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan,dengan persetujuan dari soekarno,memulai kampanye untuk membentuk “Angkatan kelima” dengan mempersenjatai pendukungnya.Para petinggi militer menentang hal ini.
Era  Orde Baru
            Setelah Soeharto menjadi presiden,salah satu pertama yang di lakukannya adalah menfaftarkan Indonesia masuk PBB lagi.Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk melanjutkan kerja sama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB”.Dan menjadi anggota PBB lagi pada tanggal 28 September 1966,tepat 16 tahun setelah Indonesia di terima pertama kalinya.
Pada 1968,MPR secara resmi melantik soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden dan dia kembali di lantik secara berturut-turut pada tahun 1973,1978,1983,1988,1993 dan 1998.
            Presiden Soeharto memulai Orde baru dalam dunia polotik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negri dan dalam negri dari jalan yang di tempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administrative yang di dominasi militer namun dengan nasihat ahli ekonomi didikan Barat.Selama masa pemerintahannya,kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia.Contohnya,Jumlah orang yang kelaparan di kurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Irian Jaya
            Setelah menolak supervise dari  PBB,pemerintah Indonesia melaksanakan “Act of free Choice”(aksi pilihan Bebas)di Irian Jaya pada tahun 1969 di mana 1025 wakil kepala-kepala daerah Irian di pilih dan kemudian di berikan latihan dalam bahasa Indonesia.Mereka secara Konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia.
Timor-Timur
            Dari 1596 hingga 1975,Timor-timur adalah sebuah Negara jajahan Portugis di pulau Timur yang di kenal sebagai Timur portugis dan di pisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor.Akibat kejadian politis di Portugal,pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor-Timur pada tahun 1975.Dalam pemilu local 1975,fretilin sebuah partai yang di pimpin oleh orang-orang  yang membawa paham marxisme,dan UDT,menjadi partai-partai terbesar setelah sebelumya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.
            Pada 7 Desember 1975,pasukan Indonesia masuk ke Timor-timur dalam sebuah operasi militer yang di sebut Operasi Seroja.Indonesia yang mempunyai dukungan material dan diplomatic dari Amerika dan Australia,berharap dengan memiliki Timor-timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam,serta lokasi yang strategis.Pada masa awal pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor-timur melalui pembunuhan,pemaksaan kelaparan dan lain-lain.Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor-timur berada dalam wilayah Indonesia.
            Pada 30 Agustus 1999,rakyat Timor-timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang di lakukan PBB,sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta;3/4 nya memilih untuk medeka,segera setelah hasilnya di umumkan ,di kabarkan bahwa pihak Indonesia melanjutkan pengrusakan di Timor-timur,seperti merusak infrastruktur di daerah tersebut.Pada Oktober 1999,MPR membatalkan dekrit 1976 yang mengintegrasikan Timor-timur kewilayah Indonesia,dan Otorita Transisi PBB (UNTAET)mengambil alih tanggung jawab untuk memrintah Timor-timur segingga kemerdekaan penuh di capai pada Mei 2002 Sebagai Negara Timor Leste.
Krisis Ekonomi
            Pada pertengahan 1997,Indonesia di serang krisis keuangan dan ekonomi Asia,di sertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan Komoditas ekspor lainnya semakin jatuh.Rupiah jatuh Inflasi meningkat tajam,dan perpindahan modal di percepat.Para demonstran yang awalnya di pimpim oleh mahasiswa,meminta pengunduran diri Soeharto.Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas,serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR,Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998,tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ke tujuh.Soeharto kemudian memilih sang wakil presiden B.J.Habibie,untuk menjadi presiden ke tiga Indonesia.
ERA REFORMASI
Pemerintahan Habibie:
            Presiden Habibie segera membentuk cabinet,salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan Komunitas Negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi.Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi control pada kebebasan berpendapat dan kegiatan berorganisasi.
Pemerintahan Wahid:
            Pemilu untuk MPR,DPR,dan DPRD di adakan pada 7 junu 1999.PDI Perjuangan pimpinan putri soekarno,Megawati soekarno Putri keluar menjadi pemenang pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara.Pada Oktober 1999,MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai Presiden dan Megawati Soekarno Putri sebagai Wakil Presiden untuk masa bakti 5 tahun.Wahid membentuk cabinet pertamanya,Kabinet Persatuan Nasional pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.
Pemerintahan presiden Wahid meneruskan proses Demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang.Disamping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut,pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama,terutama di Aceh,Maluku,dan Papua.Di Timur Barat,masalah yang ditimbulkan rakyat Timor-timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang di lakukan para militant Timor-timur pro Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan social yang besar.MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Wahid,menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.
Pemerintahan Megawati:
            Pada siding Umum MPR pertama pada Agustus 2000,presiden wahid memberikan laporan pertanggung  jawabannya.Pada 29 januari 2001,ribuan Demonstran menyerbu MPR dan meminta presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi.Dibawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi dalam pemerintahannya,dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan Negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati.Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian,cabinet pada masa pemerintahan Megawati di sebut dengan cabinet gotong royong.
Pemerintahan Yudhoyono:
            Pada 2004,pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia.Pemerintah baru ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar,seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang meluluh lantakan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal 2005 yang mengguncang Sumatera.
Pada 17 juli 2005,sebuah kesepakatan bersejarah berhasil di capai antara pemerintah Indonesia dengan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik kesepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar